Salah satu jenis rokok yang tengah menjadi musim gres di tengah masyarakat Indonesia ialah rokok elektrik atau yang biasa disebut dengan vapor. Sebagai perangkat baru, kehadiran rokok elektrik (vapor) tentu saja memancing rasa penasaran dan rasa ingin tahu lebih jauh. Banyak kalangan muda dan bahkan belum dewasa yang mencoba-coba menggunakan rokok jenis ini. Begitu juga di kalangan perokok, banyak yang mencoba beralih ke rokok elektronik alasannya dianggap lebih aman dan lebih stylish tanpa mengurangi sensasi merokok menyerupai rokok konvensional.
Saya sering mendengar beberapa pertanyaan bahwa apakah rokok elektrik atau biasa yang disebut vapor itu berbahaya? Oleh alasannya itu aku akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut walaupun aku sendiri bukanlah seorang dokter atapun pakar kesehatan. Jawaban aku ini aku ambil dari beberapa sumber yang terpercaya serta nalar aku sendiri.
Rokok elektrik atau yang disebut vapor merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengubah liquid atau E-juice menjadi uap. Alat ini dapat digunakan oleh seseorang yang sudah berusia 18 tahun ke atas. Vapor ini sebaiknya digunakan oleh anda yang seorang perokok konvensional (rokok tembakau) semoga anda dapat berhenti atau mengurangi efek candu yang diakibatkan oleh nikotin yang terkandung di dalam rokok konvensional.
Mengenai apakah rokok elektik/ vapor ini berbahaya atau tidak, menurut aku langsung rokok ini juga berbahaya. Walaupun tingkat berbahayanya lebih tinggi atau lebih rendah dari rokok konvensional aku kurang tahu. Pendapat ini aku ambil dari nalar aku dari bahan-bahan pembuatan E-juice/ liquid itu sendiri. Menurut Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Tahun 2015 Kandungan pada Liquid/ E-juice berbeda-beda, namun pada umumnya berisi larutan terdiri dari 4 jenis campuran yaitu nikotin, propilen glikol, gliserin, air dan flavoring (perisa), walaupun ada juga E-juice yang tidak mengandung nikotin.
Baca juga: Kandungan dan Komposisi Liquid Vapor
Anda pasti sudah tahu kan, menyerupai apa ancaman nikotin itu. Makara apabila memilih liquid sebaiknya memilih yang tidak mengandung nikotin. Nikotin ini ialah zat yang sangat adiktif yang dapat merangsang sistem saraf, meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Selain itu, nikotin terbukti memiliki efek buruk pada proses reproduksi, berat tubuh janin dan perkembangan otak anak. Efek kronis yang berafiliasi dengan paparan nikotin antara lain gangguan pada pembuluh darah, menyerupai penyempitan atau pengentalan darah.
Zat kedua yang berbahaya ialah Propilen glikol, ini ialah zat dalam kepulan asap buatan yang biasanya dibuat dengan “fog machine” di acara-acara panggung teatrikal, atau juga digunakan sebagai antifrezee, pelarut obat dan pengawet makanan. Zat ini jikalau dihirup menyebabkan iritasi pernapasan, dan secara kronis menyebabkan asma, mengi (wheezing), sesak dada, penurunan fungsi paru-paru, dan obstruksi jalan pernapasan.
Bagaimana? Berbahaya juga kan?. Yang namanya materi kimia masuk tubuh kita secara terus-menerus itu dapat dipastikan akan berubaha menjadi racun dan berbahaya bagi tubuh kita. Contohnya gini, anda gres sakit terus pergi kedokter, setekah diperiksa dokter anda akan diberikan resep obat dengan dosis tertentu. Obat itu bergotong-royong merupakan racun juga, tetapi dengan adanya dosis yang diberikan dokter, racun itu didalam tubuh anda akan berfungsi menjadi obat untuk menyembuhkan penyakit anda. Tetapi apabila dosis yang diberikan tidak terlalu tinggi akan sangat berbahaya bagi tubuh anda.
Contoh yang kedua yaitu mie instant, mie instant apabila dikonsumsi akan membuat tubuh anda kembali berenergi, tetapi apabila anda setiap hari hanya mengkonsumsi mie instant saja, dapat dipastikan mie instant intu akan bermetamorfosis racun dan dapat mengakibatkan penyakit. Hal ini alasannya didalam kandungan mie instant terdapat zat-zat berbahaya menyerupai pewarna makanan ataupun materi pengawet.
Makara saran saya, bagi anda yang seorang perokok konvensional (tembakau) anda boleh-boleh saja mencoba vapor semoga anda tidak kecanduan rokok konvensional dengan cara memilih liquid/ E-juice yang tidak mengandung nikotin. Setelah itu secara bertahap kurangilah menggunakan rokok elektrik (vapor), dengan begitu anda dapat berhenti merokok.
Untuk anda yang bukan perokok (rokok tembakau ataupun rokok elektrik) sebaiknya jangan mencoba-coba menggunakan vapor ataupun rokok tembakau, di khawatirkan anda nanti malah kecanduan.
Saya mohon maaf apabila kata-kata terlalu menekan ke salah satu pihak, dan aku mohon maaf apabila kata-kata aku kurang berkenan dihati anda. Terimakasih
Demikianlah artikel yang berjudul apakah rokok elektrik (vapor) berbahaya?. Semoga dapat menambah wawasan anda.
0 comments:
Posting Komentar