Perbedaan VV dan VW Pada Vapor. Vapor memiliki 2 jenis yaitu electrical dan mechanical. Untuk vapor yang berjenis electrical ini mempunyai fitur untuk merubah output nya baik secara voltase ataupun watt. Variable Voltage atau yang biasa disingkat dengan VV dan Variable Wattage yang disingkat VW merupakan fitur dari vapor electrical yang bisa diunggulkan dari vapor mechanical, alasannya yaitu fitur ini anda dapat memilih sendiri mode mana yang ingin dipakai dimana kedua fitur ini memiliki perbedaan.
Perbedaan VV dan VW pada vapor yaitu adalah Kalau VW ini anda tinggal mengatur berapa watt yang anda inginkan, dan fungsinya ini yaitu untuk mengatur tenaga yang dihasilkan dari device sehingga ketika kita hisap, entah coilnya 1 ohm ataupun 0,5 ohm tenaga yang dihasilkan tetap akan sama sedangkan untuk VV untuk mengatur tenaga yang diberikan dari device kepada coil yang digunakan, jadi jikalau anda menggunakan coil yang berbeda maka tenaga yang dihasilkannya berbeda. Anda harus mensetting ulang biar tenaga yang hasilkannya tetap sama pada selera anda.
Perbedaan VV dan VW pada vapor yaitu adalah Kalau VW ini anda tinggal mengatur berapa watt yang anda inginkan, dan fungsinya ini yaitu untuk mengatur tenaga yang dihasilkan dari device sehingga ketika kita hisap, entah coilnya 1 ohm ataupun 0,5 ohm tenaga yang dihasilkan tetap akan sama sedangkan untuk VV untuk mengatur tenaga yang diberikan dari device kepada coil yang digunakan, jadi jikalau anda menggunakan coil yang berbeda maka tenaga yang dihasilkannya berbeda. Anda harus mensetting ulang biar tenaga yang hasilkannya tetap sama pada selera anda.
Kaprikornus VW itu bisa dikatakan sebagai mode automatis (autopilot) sedangkan VV itu yaitu mode manual. Sebenarnya VV dan VW memiliki tujuan sama, yaitu untuk membangkitkan daya (P) untuk manasin wire lewat coil. Kaprikornus VV atau VW ketika disetting naik maka Coil akan lebih cepat panas dan lebih tinggi titik didih nya. makin panas = makin cepat mengubah liquid menjadi uap.
Rumus untuk menghitungg nilai Watt yaitu volt x volt : ohm
Contoh kasus:
Variable Voltage (VV) :
anda menghisap menggunakan atomizer dengan nilai coilnya 1 ohm, anda mencobanya diangka 3 volt tetapi rasanya kurang enak. Setelah itu anada naikin menjadi 4 volt, ternyata diangka 4 volt rasanya cocok untuk anda. Berarti anda cocok di 16 watt untuk menghisap vapor tersebut (4v x 4v ÷ 1). Tetapi rasanya makin lama makin kurang, lalu anda cek tahanan atomizer anda, berubah ke 2 ohm, lalu anda hitung watt nya lagi, ternyata anda sekarang main di 8watt (4v x 4v : 2) Anda perlu merubahnya lagi, untuk mencapai 16 watt dengan tahanan 2 ohm, diharapkan voltase 5,8 volt (5,8v x 5,8v ÷ 2 ohm= 16 watt), maka dirubahlah voltase anda ke 5,8v. setting ulang. Kaprikornus jikalau anda pakai mode VV, anda tinggal mengitungnya saja. pakai voltase berapa, coil berapa, taruh di rumus: Watt = Voltase kuadrat dibagi Ohm coil.
Variable Wattage (VW) :
Kalau VW, alasannya yaitu hasil simpulan yaitu watt yang sudah kita tentukan sendiri (bisa dinaik turunin sesuai cita-cita kita), maka device mendeteksi sendiri coilnya berapa ohm, perlu berapa volt, begitu pencet eksklusif keluar uap sesuai dengan watt yang kita mau.
Kesimpulannya adalah:
VV = Variable voltage, kita dapat mengatur voltage
VW = Variable Wattage, kita mengatur Watt
Hasil simpulan dari pembakaran coil itu dihitung dalam watt.
Semoga dari penjelasan di atas anda sudah bisa memahami apa itu VV dan VW. Apabila dari penjelasan aku ada yang salah ataupun kurang. Anda dapat menambahkannya di kolom komentar. terimakasih
0 comments:
Posting Komentar