Jenis kawat yang biasanya digunakan untuk membuat coil pada vapor. Penggunaan kawat untuk dibuat coil pada vapor perlu menerima perhatian khusus alasannya yakni kawat inilah yang akan memanaskaan liquid biar menghasilkan uap yang kita hisap. Kawat yang digunakan untuk coil ini akan mensugesti flavour yang dihasilkan serta apakah berbahaya bagi kesehatan atau tidak. Untuk itu anda perlu mengetahui jenis kawat yang digunakan untuk coil pada vapor. Pengganti kawat kanthal
Kawat yang digunakan bukanlah kawat sembarangan yang biasanya digunakan untuk mengawati peralatan dirumah anda. Kawat yang biasanya diual di toko bangunan tersebut tidak cocok untuk dijadikan coil vapor alasannya yakni kawat tersebut mudah meleleh dan ketika dipanaskan akan mengahasilkan zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan anda. Secara umum kawat yang digunakan untuk membuat coil yakni kawat khantal, tetapi banyak juga kawat pengganti kawat kanthal ini.
Ukuran kawat dinyatakan dalam gauge, atau AWG (american wire gauge). Semakin kecil angka gauge nya, semakin tebal kawat nya. Semakin tebal kawat maka nilai ohmnya semakin kecil. Ukuran yang sering digunakan yakni 24, 26, 28 AWG.
Berikut ini yakni jenis kawat yang digunakan untuk coil vapor:
1. Kanthal
Kanthal merupakan jenis kawat yang paling umum digunakan untuk membuat coil. Kanthal juaga ada tingkat-tingkatannya dan yang paling sering digunakan yakni khantal A-1. Khantal A-1 terbuat dari FeCrAl alloy (iron-chromium-aluminium alloy) yang terdiri dari Fe (Iron/besi), Cr (chrom) dan Al alloy (aluminium). Sebelum maraknya penggunaan kanthal dijadikan coil pada vapor, kawat ini biasanya digunakan untuk elemen pemanas listrik di tungku suhu tinggi sebagai perlakuan panas, keramik, kaca, baja, dan industri elektronik.
Kanthal memiliki daya tahan paling bagus. Dapat digunakan pada suhu hingga 1400°C (2550°F) Tingkat leleh. Pemakain pada vapor mampu digunakan di mode power/ wattage. Kekurangan kawat kanthal yakni membutuhkan waktu yang lebih lama untuk panas ketika kondisi dingin, setelah beberapa jam tidak digunakan sehingga akan membutuhkan waktu milisecond sebelum mampu melaksanakan puff. Serta kekurangan berikutnya yakni membutuhkan waktu beberapa detik untuk masbodoh ketika kondisi panasa, sehingga liquid akan tetap menguap.
2. Nickel
Nickel memiliki titik leleh yang lebih rendah dibanding kanthal. Bila dipanaskan pada suhu tertentu akan mengeluarkan zat beracun dan carsinogen berjulukan Nickel oxide (NiO). NiO akan keluar ketika Nickel dipanaskan pada suhu 400oC atau sekitar 752oF NiO ini dapat menjadikan timbulnya penyakt kanker. Oleh alasannya yakni itu Nickel hanya disarankan pada mod yang memiliki mode TC (temperature control) untuk menghindari panas berlebihan (tidak lebih dari 600oF . Kelebihan kawat nickel ini yakni waktu untuk memanaskan dan kembali masbodoh lebih cepat dibandingkan kanthal. Nah Jenis kawat yang digunakan pada vape menggunakan Ni200.
3. Titanium
Titanium atau Ti. Sebenarnya sama ibarat Nickel, kawat ini apabila dipanaskan pada suhu tertentu akan mengeluarkan zat berjulukan Titanium Dioxide atau Titania (TiO2) yang dapat menjadikan kanker. Zat ini akan mucul ketika titanium dipanaskan hingga 600oC atau 1112oF Biasanya titanium tidak digunakan sendiri sebagai materi utama coil. Melainkan sebagai materi gabungan dari kawat lain. Sehingga dikenallah istilah coil twisted, clapton, alien clapton dan lain sebagainya. Titanium ini sebaiknya digunakan pada Mod yang memiliki mode Temp TI (temperature titanium). Keunggulan titanium yakni flavor yg dihasilkan yakni murni flavor dari liquid.
4. Nichrome
Kawat Nichrome (Ni80) yakni kawat yang terbuat dari campuran 80% nickel and 20% chromium. Sedangkan Ni200 yakni murni Nickel. Kelebihan nichrome dibandingkan kanthal yakni panas lebih konstan dan tidak mengandung besi sehingga tidak melekat dengan magnet. Batas penggunaanya hingga suhu di bawah 1250C. Wire Ni80 bukan untuk TC ibarat halnya khantal, karena Kanthal dan ni80 memiliki nilai tahanan yang relative sama pada temperature yang berbeda
4. Nichrome
Kawat Nichrome (Ni80) yakni kawat yang terbuat dari campuran 80% nickel and 20% chromium. Sedangkan Ni200 yakni murni Nickel. Kelebihan nichrome dibandingkan kanthal yakni panas lebih konstan dan tidak mengandung besi sehingga tidak melekat dengan magnet. Batas penggunaanya hingga suhu di bawah 1250C. Wire Ni80 bukan untuk TC ibarat halnya khantal, karena Kanthal dan ni80 memiliki nilai tahanan yang relative sama pada temperature yang berbeda
5. Stainless Steel (SS)
Kawat SS ini hampir sama dengan kanthal, Sayangnya stainless ini akan mensugesti flovor liquid. Serta ada kuga yang mengatakan bahwa kawat SS 316L/317L Wire mengandung Manganese yang bersifat racun untuk badan kita walaupun kandungannya hanya 1-2.5% (Benar tidaknya saya tidak tahu). Keunggulan stainless yakni lebih tahan lama di banding kanthal. Harga kawat stainless paling murah di bandingkan dengan jenis kawat-kawat yang lain jenis lain.
Urutan Kawat dengan asumsi nilai AWG sama dari resistensi tertinggi ke rendah yakni Khantal --> Ni80 --> Titanium (Ti) --> Nickel (Ni200).
Semoga setelah anda membaca wacana jenis-jenis kawat yang digunakan untuk membuat coil vapor, anda dapat menentukan pilihan terbaik jenis kawat yang akan dipakai. Apabila dalam isu ini ada kekurangan mohon di koreksi.
0 comments:
Posting Komentar